Rabu, 16 Februari 2011

Panti Asuhan Semara Putra Klungkung

Kabupaten Klungkung merupakan kabupaten yang paling kecil dari 9 (sembilan) kabupaten dan kodya yang ada di bali. kabupaten ini memiliki empat kecamatan yaitu kecamatan klungkung, dawan, banjarangkan dan kecamatan nusa penida. kabupaten klungkung sesungguhnya lebih dikenal karena object pariwisatanya Taman Gili Kertagosa, dengan lukisan wayang kamasannya yang banyak menceritakan sejarah kejayaan Kerajaan Bali jaman dulu yang berpusat di swecapura (gelgel) hingga ke semarapura. benda-benda pusaka warisan kerajaan klungkung ini masih tersimpan rapi dan di pajang di museum Semarajaya yang terletak bersebelahan dengan Taman Gili Kertagosa. persis bersebelahan dengan Kertagosa terdapat monumen Lingga joni yang di bangun untuk mengenang perjuangan rakyat klungkung melawan belanda tgl 28 april 1908, yang akhirnya di kenal dengan nama puputan klungkung. Bagi yang tertarik melakukan wisata spiritual (Tirta Yatra), kabupaten klungkung cukup dikenal karena keberadaan Pura Gowa Lawah, Pura Watu Klotok, Pura Dasar Gelgel, Pura Kentel Bumi, ataupun pura Dalem Ped yang terletak di kepulauan nusa penida.

Dari cerita diatas, Kabupaten Klungkung memang banyak dikenal orang karena sejarahnya di masa lalu, namun tidak banyak yang mengenal tentang keberadaan Panti Asuhan di kabupaten klungkung, salah satunya Panti Asuhan Semara Putra, yang berlokasi di Jalan Dewi Sartika no 5 Semarapura Klungkung . dimana Panti asuhan yang didirikan sejak tahun 1984, oleh mantan bupati klungkung yang menjabat saat itu yaitu dr. Cokorda Gede Agung, yang peduli akan anak-anak cacat yang terdapat di Kabupaten Klungkung. Dalam perkembangannya hingga sekarang Panti Asuhan ini tidak hanya mengasuh anak-anak cacat tetapi juga mengasuh anak-anak yang kurang mampu secara ekonomi agar dapat menyelesaikan sekolahnya hingga pendidikan SMA.

Saat ini ada sekitar 65 anak-anak kecil yang tertampung di Panti Asuhan ini, 45 orang anak cacat, dan 20 orang anak-anak normal yang berasal dari keluarga tidak mampu. Dari ke 65 orang tersebut, hanya 8 orang yang bersekolah di SMP, dan 9 orang yang bersekolah di SMU/sederajat, sementara sisanya yang berarti sekitar 48 orang bersekolah di SDLB (sekolah dasar luar biasa).

Untuk memenuhi biaya operasional panti asuhan ini dilakukan secara swadaya, dengan mengajukan proposal kepada instasi-instansi pemerintah yang terkait, salah satunya ke pemda kabupaten klungkung dan departement sosial. namun menurut penuturan kepala Panti Asuhan Ibu Made Gunasih, saat ini bantuan beras dan lauk serta bantuan keuangan dari departement sosial sudahlah di hentikan. Oleh karenanya kekurangan-kekurangan ini haruslah di usahakan sendiri, seperti menjual hasil kebun, atau hasil ternak, atau hasil penjualan banten canang, dll.

Mendengar kondisi diatas, salah seorang rekan dari Klungkung yaitu Dr.rer.nat I Made Agus Gelgel Wirasuta M.Si Apoteker (yang orang tuanya memang sudah berkecimpung sejak berdirinya Panti Asuhan ini) bersama dengan Drs. Wayan Subaga mengajak rekan-rekan khususnya yang berasal dari Kabupaten Klungkung ataupun masyarakat Bali lainnya untuk ikut mulai peduli akan sesama yang kurang beruntung ini dan turut membantunya sesuai dengan kemampuan kita masing-masing.

Seperti tertulis dalam Undang-Undang Dasar UUD 1945, pasal 34 yang menyebutkan bahwa Fakir Miskin dan anak-anak terlantar di pelihara oleh negara. pasal 34 ini memiliki 4 ayat: (1) Fakir miskin dan anak-anak terlantar di pelihara oleh Negara. (2) Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memperdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan. (3) Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak. (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini di atur dalam undang-undang.

Sesuai dengan UUD 1945 diatas, Fakir miskin memang menjadi tanggung jawab pemerintah, namun demikian, menurut bapak Dr. -Ing I nengah Sudja, warga Klungkung yang saat ini berdomisili di Jakarta, mengajak setiap orang dari kita untuk turut membantu sesama umat manusia, berdharma bakti melakukan “Karma Yoga”. Bantuan tidak serta merta di definisikan dalam bentuk Uang. Bagi yang memiliki keahlian, bisa turut membantu sesuai dengan keahliannya, seperti apa yang dilakukan oleh seorang pekerja sosial dari Jerman yang bernama Moritz M, yang saat ini mengajarkan pelajaran Bahasa Inggris kepada anak-anak Panti Asuhan. dan kegiatan inipun sudah berlangsung selama 2 bulan. Sehingga kedepannya anak-anak panti asuhan ini di harapkan bisa memiliki masa depan yang lebih baik dengan bekal tambahan ilmu pengetahuannya.

Namun bila ada dari pembaca artikel ini yang berniat ataupun berminat untuk mebantu dalam bentuk sumbangan uang, bisa menyalurkan bantuannya ke nomer rekening pak Wayan Subaga dan mengkonfirmasikannya melalui email berikut. Selanjutnya Pak Wayan Subaga akan meneruskan bantuan tersebut ke Panti Asuhan. Tapi bila ada yang berkeinginan menyalurkannya langsung ke Panti Asuhan Semara Putra yang beralamat di jalan Dewi Sartika nomer 5 Semarapura Klungkung, di saat berkesempatan mengunjungi Klungkung, bantuan bisa juga di alamatkan langsung ke Panti Asuhan.

Untuk lebih lengkapnya, Nomer Rekening Yayasan Panti Asuhan Semara Putra Klungkung:

BANK RAKYAT INDONESIA (BRI) CABANG KLUNGKUNG

NAMA: PANTI ASUHAN SEMARA PUTRA

JL DEWI SARTIKA NO 5 KLUNGKUNG

ACCT. NO: 00000114-01-000078-30-7

Atau

BANK: BNI Cabang Denpasar

NAMA: Panti Asuhan Semare Putra

Acct No: 0199873342

Seandainya ada pertanyaan lebih lanjut, bisa di alamatkan kepada koordinator lapangan program dompet peduli Panti Asuhan Semara Putra Klungkung:

Dr.rer.nat. I Made Agus Gelgel Wirasuta

I Wayan Subaga, baik melalui sms ke hp 08126409989, atau melalui email wsubaga@yahoo.com

Panti Asuhan Semaraputra Asuh 90 Anak, Minim Bantuan

Kabupaten Klungkung merupakan kabupaten terkecil di Bali. Memiliki empat kecamatan (Kecamatan Klungkung, Dawan, Banjarangkan, dan Kecamatan Nusa Penida). Kabupaten ini lebih dikenal karena objek wisatanya seperti Taman Gili Kertagosa, lukisan Wayang Kamasan, Goa Lawah dan lainnya.

Padahal, Klungkung juga memiliki sisi lain, terutama menyangkut kemiskinan dan penyandang cacat. Sebagaimana keberadaan Panti Asuhan Semaraputra di Jalan Dewi Sartika 5 Klungkung.

Didirikan tahun 1984 oleh Bupati Klungkung waktu itu, dr. Cokorda Gede Agung, karena kepedulianya dengan penyandang cacat. Hingga sata ini, panti asuhan yang berdiri di lahan seluas 40 are itu mengasuh 90 anak penyandang cacat dan anak normal dari keluarga kurang mampu. Mereka ditampung dengan harapan dapat menyelesaikan pendidikan hingga SMA.

Untuk memenuhi biaya operasional panti asuhan, dilakukan secara swadaya dengan mengajukan proposal kepada instansi terkait di pemerintahan. Salah satunya ke Pemkab Klungkung dan Departemen Sosial. Anak-anak yang ditangani Departemen Sosial hanya 70 anak dengan pemberian Rp 3.000/anak/hari. Dari Yayasan Darmais dibantu Rp 1.500/hari untuk 30 anak. Ada juga bantuan dari Pemkab Klungkung Rp 30 juta melalui APBD tahun 2010. Begitu juga bantuan yng bersifat insidentil dari BPD tahun 2010 Rp 15 juta. ”Kekurangannya diusahakan sendiri, seperti menjual hasil kebun, ternak dan hasil penjualan canang. Itu pun kalau hasilnya bagus,” ujar Pimpinan Panti Asuhan Semaraputra, Ni Made Gunasih, Minggu (22/8) kemarin.

Gunasih mengaku sangat berharap kepada masyarakat, baik secara individu, organisasi, lembaga maupun pemerintah berpartisipasi melanjutkan operasional panti asuhan yang saat ini masih menyekolahkan hampir semua anak asuhnya. Baik tingkat sekolah dasar, menengah pertama (SMP) dan atas (SMA). Pasalnya, kata dia, Panti Asuhan Semaraputra menghabiskan dana sedikitnya Rp 12 juta per bulan untuk keperluan konsumsi anak asuh, listrik dan air. ”Kami kan tidak punya dana tetap, baik berupa deposito maupun yang lainnya. Karenanya, kami berharap partisipasi semua pihak,” harap Gunasih yang saat ini mengajak enam orang petugas di panti asuhan tersebut. Apalagi, di tengah keterbatasannya, panti asuhan itu tetap berusaha memberikan yang terbaik bagi anak asuhnya. Seperti memberi pelajaran khusus bahasa Inggris dan komputer pada sore harinya. (kmb20)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar